Mereka sangat langka, dan
dianggap berbahaya oleh Kementrian Sihir. Thestral dikenal sebagai pertanda
dari malapelataka dan agresi oleh banyak penyihir, karena mereka hanya terlihat
oleh orang-orang yang sudah menyaksikan kematian, atau karena penampilan mereka yang
agak menyeramkan, kurus dan seperti hantu.
Thestral dapat dijinakkan
dan ditunggangi, sehingga mereka digunakan sebagai alternatif lain dari sapu,
benda atau metode lain dalam hal bertransportasi. Setelah dilatih, mereka
sangat rajin dan akan dengan cepat membawa pemiliknya kemanapun mereka ingin
pergi.
Karena klasifikasi mereka XXXX, hanya penyihir berpengalaman yang boleh mencoba untuk menunggangi Thestral. Membiakkan mereka (walaupun sebagai pemilik) ilegal tanpa persetujuan Menteri; Sebenarnya, penyihir yang tinggal di area Muggle dipaksa oleh hukum untuk melakukan mantra ilusi pada Thestrals mereka.
Penampilan Fisik
Thestrals memiliki
penampilan yang cukup mengganggu dan penyihir yang mampu melihat mereka sering
hanya menggambarkan makhluk ini sebagai hewan yang mengancam dan menyeramkan.
Hal ini dikarenakan mereka terlihat besar, tulang-tulang yang menonjol dan
wajahnya seperti naga yang bear white,
glittering eyes that lack both expression and pupils.(maaf, bahasa
Indonesia saya agak kacau kalau lagi translate. Saya mengerti apa yang
dikatakan, tapi tidak bisa mengartikannya dengan baik ke dalam bahasa
Indonesia).
Sebagai salah satu jenis
kuda bersayap, sebagian anatomi mereka identik dengan kuda, tidak termasuk
sayap mereka yang besar yang tumbuh dari punggung mereka. Tidak seperti
Abraxan, jenis kuda bersayap lain, sayap Thestral tidak memiliki bulu; milik
mereka besar, hitam dan kasar yang lebih mirip dengan sayap kelelawar.
Tubuh berkilau mereka
ditutupi dengan mantel tembus dan berkilau. Kulit halus dan gelap ini sedikit
licin dan tipis sehingga memperjelas tulang mereka.
Kuda-kuda mengerikan ini
memiliki rambut (surai) hitam yang panjang, serta ekor yang besar, juga dengan balutan
rambut hitam, seperti kuda atau berujung dengan sekumpulan rambut (tahu kan
ekornya zebra kayak gimana?), seperti zebra. Keistimewaan lainnya adalah taring
mereka yang tajam digunakan untuk menangkap dan memotong mangsanya.
Watak
Makhluk ini tampaknya
agak bodoh, walaupun Profesor Rubeus Hagrid menyatakan bahwa mereka “sangat
pintar”, dan, kenyataannya, Thestral yang terlatih cukup pintar memahami
kata-kata penunggangnya ketika mereka meminta melakukan perjalanan ke lokasi
tertentu.
Makhluk-makhluk magis ini
dapat ditemukan di lingkungan yang gelap, dan hutan adalah habitat alami
mereka. Mereka berkomunikasi satu sama lain melalui jeritan melengking dan aneh
yang menyerupai beberapa jenis burung raksasa.
Mereka adalah makhluk
yang setia, dapat membedakan teman dari musuh. Thestral akan menyerang siapa
pun atau apapun yang mereka lihat sebagai ancaman, dan dalam kasuk Thestral
yang sudah dimiliki (dijinakkan) seseorang, mereka menyerang musuh pemiliknya.
Dalam Pertempuran
Hogwarts, kawanan Thestral yang sudah terlatih bekerja sama dengan Buckbeak, si
Hippogriff, untuk menyerang Raksasa yang berada pada pihak Voldemort. Tidak
jelas apakah kawanan liar dapat bekerja sama dengan spesies lain.
Makanan
Thestral adalah hewan
karnivora dan tertarik dengan bau darah. Profesor Wilhelmina Grublly-Plank
menyebutkan bahwa mereka sering menyerang burung. Hal ini menunjukkan bahwa,
secara alami, mereka tidak hanya memburu hewan darat, tetapi juga mengejar
mangsa yang terbang.
Thestral yang hidup di
sekitar Hogwarts, di Hutan Terlarang, diberi makan dengan cukup dan dilatih
dengan baik. Mereka tidak menyerang makhluk lain atau siswa kecuali benar-benar
diganggu.
(data ini belum complete, masih harus dilanjutkan)
translated from : http://harrypotter.wikia.com/wiki/Thestral
Saya tidak bermaksud mengopi ulang data Harry Potter Wikia. I just try to help Indonesian people who don't really understand about English. Thank you for your attention.
Maaf kalau masih banyak kata-kata yang berantakan, karena mengartikannya cukup sulit. Saya mengerti apa maksud kalimat-kalimat bahasa inggrisnya, tapi tidak pandai mentranslate ke bahasa Indonesia. Sekali lagi, mohon pengertiannya.
No comments:
Post a Comment